Thursday, April 9, 2015

A Value of Meti'an

Hampir tiga tahun saya menetap di kampung halaman istri saya, yaitu di salah satu desa kecil di Gresik, baru kali ini saya mendengar istilaih meti’an. Apa itu meti’an? Saya kurang tahu apakah di daerah lain juga mempunyai istilah yang sama. Yang pasti metian di kampung istri saya adalah sebuah tradisi doa bersama yang diselenggarakan oleh tuan rumah (yang akan panen) sehari sebelum dia memanen atau memetik hasil sawahnya. Dengan kata lain tradisi ini hanya dilakukan di kampung yang mayoritas penduduknya bercocok tanam di sawah. Oleh karena itu bertahun-tahun saya tinggal kampung halaman saya di Mojokerto saya tidak pernah merasakan tradisi meti’an karena kampung halaman saya di Mojokerto bukanlah perkampungan yang dikelilingi oleh sawah yang luas yang mayoritasnya bercocok tanam. Kegiatan doa bersama dalam meti’an tidak selama doa bersama atau tahlil untuk mendoakan kerabatnya yang telah meninggal. Jumlah tetangga yang diundang juga tidak sebanyak tetangga yang diundang ketika menyelenggarakan tahlil. Tuan rumah yang menyelenggarakan metian biasanya hanya mengundang tetangga terdekat yang jumlahnya sekitar sepuluh orang untuk datang kerumahnya. Sebelum salah satu undangan membacakan doa, si tuan rumah menyediakan hidangan yang bentuknya tidak semewah hidangan ketika acara tahlilan yang nantinya dibawa pulang undangan. Dengan memberikan uang 5000 ribu, si tuan rumah meminta salah satu undangan untuk membacakan do’a yang tujuan utamanya adalah supaya kegiatan panen besok berjalan lancar dan hasil panennya berkah. Setelah do’a selesai dibacakan, semua undangan pulang dengan membawa satu bungkus nasi beserta lauknya yang sederhana yang di berikan oleh si tuan rumah.

Itulah tradisi meti’an, tradisi sederhana yang sarat makna. Tradisi do’a bersama untuk meminta Allah diberikan kemudahan dalam memanen hasil sawahnya. Berdo’a untuk diberikan keberkahan hasil panen yang akan dipetik. Tradisi memberi yaitu memberikan hidangan yang sederhana namun sangat bermakna kepada tetangga. Dengan penuh keyakinan Allah akan memberikan lebih ketika kita bisa memberi sesuatu kepada orang lain secara ikhlas.